Instalasi Farmasi RSUD H. Abdul Aziz Marabahan Beri Edukasi Masyarakat Panduan Konsumsi Obat Saat Puasa

Marabahan – Menjelang bulan Ramadan, banyak masyarakat yang bertanya-tanya mengenai aturan konsumsi obat bagi mereka yang sedang menjalankan ibadah puasa. Untuk itu, Instalasi Farmasi RSUD H. Abdul Aziz Marabahan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai cara yang tepat dalam mengatur jadwal minum obat agar tetap efektif tanpa membatalkan puasa.

Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, 27 Februari 2025, bertempat di depan Poliklinik RSUD H. Abdul Aziz Marabahan. Masyarakat sangat antusias menyimak penyuluhan yang diberikan.

Menurut penyuluhan yang diberikan, perubahan jadwal minum obat berpotensi mempengaruhi efektivitas terapi. Oleh karena itu, masyarakat disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker sebelum mengubah jadwal minum obat.

Aturan Minum Obat Saat Puasa

Bagi pasien yang harus mengonsumsi obat satu kali sehari, tidak ada perubahan jadwal yang signifikan. Mereka bisa tetap meminum obatnya pada malam hari sebelum tidur atau saat sahur.

Sementara itu, bagi mereka yang perlu mengonsumsi obat dua kali sehari, disarankan untuk membaginya antara waktu sahur dan berbuka puasa. Untuk obat yang harus diminum tiga hingga empat kali sehari, ada dua solusi yang bisa dilakukan. Pertama, meminta dokter untuk mengganti obat dengan sediaan lepas lambat yang bisa dikonsumsi lebih jarang. Kedua, jika tidak memungkinkan untuk mengganti obat, maka penggunaannya dapat dibagi secara merata dari waktu berbuka hingga sahur dengan interval sekitar empat jam.

Obat yang Tidak Membatalkan Puasa

Selain itu, tidak semua jenis obat akan membatalkan puasa. Obat-obatan yang diserap melalui kulit seperti salep dan krim, obat tetes mata dan telinga, inhaler, gas oksigen, anestesi, serta obat yang digunakan melalui anus atau vagina seperti suppositoria dan ovula tidak membatalkan puasa.

RSUD H. Abdul Aziz Marabahan mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam mengatur jadwal minum obat dan memastikan konsultasi dengan tenaga medis agar terapi yang dijalani tetap optimal selama bulan puasa.

Dengan adanya penyuluhan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami pentingnya kepatuhan dalam penggunaan obat tanpa harus mengorbankan ibadah puasa mereka.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *